Senin, 19 Desember 2016

Mengenal Komponen-Komponen Manajemen Pendidikan

Secara epistemologi manajemen berasal dari bahasa prancis kuno yaitu ménagement, yang artinya adalah seni melaksanakan dan mengatur. Dalam artian manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif dan suber daya lainya dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen pendidikan dalam arti yang luas adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), kurikulum, atau sumber belajar dan fasilitas untuk mecapai tujuan pendidikan secara optimal dan menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta dalam pencapaian pendidikan  yang telah disepakati. Dalam menunjang keberhasilan dari manajemen pendidikan diperlukan beberapa sumber daya dan komponen-komponen manajemen pendidikan. Komponen-komponen tersebut terdiri atas siswa, kurikulum, tenaga pendidik, sarana-prasarana, keuangan, lingkungan dan layanan khusus.
1.     Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik atau siswa. Manajemen pendidikan bukan hanya sekedar pencatatan data peserta didik, akan tetapi meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional yang dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik mulai proses pendidikan di sekolah. Yang meliputi perogram bimbingan dan penyuluhan, pengelompokan belaja siswa, kehadiran siswa, muatsi, papan statistik dan buku induk siswa. Hal ini bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan di bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lacar, tertib dan teratur. Sehingga diharapkan tercapainya tujuan dari pendidikan Sekolah
2.     Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencangkup kegiatan perenanaan, pelaksanaan dan penilaina kurikulum. Kurikulum mencakup kurikulum nasional dan kurikulum muatan lokal. Kurikulum nasional merupakan standar nasional yang dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Sedangkan kurikulum muatan lokal merupakan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan, yang disusun oleh Dinas Pendidikan Propinsi dan atau Kabupaten/Kota. Sekolah merupakan ujung tombak dari pelaksanaan kurikulum, dimana sekolah yang akan mencapai tujuan pendidikan nasional, institusional, kurikuler dan instruksional.
       3.  Manajemen Tenaga Pendidik
Tenaga kependidikan bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, mengembangkan, mengelola, dan memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Tenaga kependidikan di sekolah meliputi Tenaga Pendidik (Guru), pengelola satuan Pendidik, Pustakawan, Laboran, dan Teknisi sumber belajar. Manajemen pendidikan bertujuan untuk memberdayagunakan tenaga kependidikan secra efektif dan efsien untuk mecapai hasil yang optimal.
       4.   Manajemen Sarana-prasarana
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana adalah fasititas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sekaligus sebagai lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas merencanakan, mengorganisir, mengawasi, dan mengevaluasi kebutuhan dan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan.
       5.     Manajemen Kuangan
Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksanakannya kegiatan belajar-mengajar bersama komponen-komponen lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya.
       6.     Manajemen Lingkungan
Sekolah sebagai suatu sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat. Maju mundurnya sumber daya manusia (SDM) pada suatu daerah, tidak hanya bergantung pada upaya-upaya yang dilakukan sekolah, namun sangat bergantung kepada tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan. Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin maju pula sumber daya manusia pada daerah tersebut. Sebaliknya, semakin rendah tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin mundur pula sumber daya manusia pada daerah tersebut.
              7.      Manajemen Layanan Khusus
Manajemen layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan dan keamanan sekolah. Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik memungkinkan peseta didik untuk lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang diperolehnya di kelas melalui belajar mandiri, baik pada waktu-waktu kosong di sekolah maupun di rumah. Karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pada masa sekarang ini menyebabkan guru tidak bisa lagi melayani kebutuhan-kebutuhan anak-anak akan informasi, dan guru-guru tidak bisa mengandalkan apa yang diperolehnya dibangku sekolah.

Dari ke tujuh komponen tersebut saling bergantung satu sama lainnya. Komponen tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan antara satu dengan yang lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Komponen manajemen ini harus dilaksanakan secara serasi, menyeluruh, berkesinambungan, karena antara komponen yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dan merupakan kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

1 komentar: