Secara epistemologi
manajemen berasal dari bahasa prancis kuno yaitu ménagement, yang
artinya adalah seni melaksanakan dan mengatur. Dalam artian
manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
secara efektif dan suber daya lainya dalam sebuah organisasi untuk mencapai
tujuan tertentu. Manajemen pendidikan dalam arti yang luas adalah suatu ilmu
yang mempelajari penataan sumber daya yaitu Sumber Daya Manusia (SDM),
kurikulum, atau sumber belajar dan fasilitas untuk mecapai tujuan pendidikan
secara optimal dan menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta
dalam pencapaian pendidikan yang telah disepakati. Dalam menunjang
keberhasilan dari manajemen pendidikan diperlukan beberapa sumber daya dan
komponen-komponen manajemen pendidikan. Komponen-komponen tersebut terdiri atas
siswa, kurikulum, tenaga pendidik, sarana-prasarana, keuangan, lingkungan dan
layanan khusus.
1. Manajemen
Kesiswaan
Manajemen kesiswaaan
adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta
didik atau siswa. Manajemen pendidikan bukan hanya sekedar pencatatan data
peserta didik, akan tetapi meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional
yang dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik mulai
proses pendidikan di sekolah. Yang meliputi perogram bimbingan dan penyuluhan,
pengelompokan belaja siswa, kehadiran siswa, muatsi, papan statistik dan buku
induk siswa. Hal ini bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan di bidang
kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lacar,
tertib dan teratur. Sehingga diharapkan tercapainya tujuan dari pendidikan
Sekolah
2. Manajemen Kurikulum
Manajemen
kurikulum dan program pengajaran mencangkup kegiatan perenanaan, pelaksanaan
dan penilaina kurikulum. Kurikulum mencakup kurikulum nasional dan
kurikulum muatan lokal. Kurikulum nasional merupakan standar nasional yang
dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Sedangkan
kurikulum muatan lokal merupakan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan dan
kebutuhan lingkungan, yang disusun oleh Dinas Pendidikan Propinsi dan atau
Kabupaten/Kota. Sekolah merupakan ujung tombak dari pelaksanaan kurikulum, dimana
sekolah yang akan mencapai tujuan pendidikan nasional, institusional, kurikuler
dan instruksional.
3. Manajemen Tenaga
Pendidik
Tenaga kependidikan bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar,
mengembangkan, mengelola, dan memberikan pelayanan teknis dalam bidang
pendidikan. Tenaga kependidikan di sekolah meliputi Tenaga Pendidik (Guru),
pengelola satuan Pendidik, Pustakawan, Laboran, dan Teknisi sumber belajar.
Manajemen pendidikan bertujuan untuk memberdayagunakan tenaga kependidikan
secra efektif dan efsien untuk mecapai hasil yang optimal.
4. Manajemen Sarana-prasarana
Sarana pendidikan adalah
peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang
proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang
kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud
dengan prasarana adalah fasititas yang secara tidak langsung menunjang jalannya
proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan
menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar
mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah
sekaligus sebagai lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan sarana
pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas merencanakan,
mengorganisir, mengawasi, dan mengevaluasi kebutuhan dan penggunaan sarana dan
prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan
berarti pada jalannya proses pendidikan.
5. Manajemen Kuangan
Komponen keuangan
sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksanakannya kegiatan
belajar-mengajar bersama komponen-komponen lain. Dengan kata lain, setiap
kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya.
6. Manajemen Lingkungan
Sekolah sebagai suatu
sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar,
yaitu masyarakat. Maju mundurnya sumber daya manusia (SDM) pada suatu daerah,
tidak hanya bergantung pada upaya-upaya yang dilakukan sekolah, namun sangat
bergantung kepada tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan. Semakin
tinggi tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan
semakin maju pula sumber daya manusia pada daerah tersebut. Sebaliknya, semakin
rendah tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan
semakin mundur pula sumber daya manusia pada daerah tersebut.
7.
Manajemen Layanan Khusus
Manajemen layanan khusus
meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan dan keamanan sekolah. Perpustakaan
yang lengkap dan dikelola dengan baik memungkinkan peseta didik untuk lebih
mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang diperolehnya di kelas melalui
belajar mandiri, baik pada waktu-waktu kosong di sekolah maupun di rumah.
Karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pada masa
sekarang ini menyebabkan guru tidak bisa lagi melayani kebutuhan-kebutuhan anak-anak
akan informasi, dan guru-guru tidak bisa mengandalkan apa yang diperolehnya
dibangku sekolah.
Dari ke tujuh komponen tersebut saling bergantung satu sama lainnya. Komponen tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan antara satu dengan yang lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Komponen manajemen ini harus dilaksanakan secara serasi, menyeluruh, berkesinambungan, karena antara komponen yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dan merupakan kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Terima kasih, artikelnya sangat membantu
BalasHapusReferensi lain bisa klik website dibawah ini ya
Tweetilmu - Manajemen Pendidikan